KKN di Malaysia Mahasiswa FEB UMLA Ajari Seni 3D SB Kampung Bharu
Belajar dan mengimplementasikan pendidikan di negeri seberang. Tim KKN-KI (Kerja Sama Internasional) ini memberikan kegiatan yang atraktif dan tentunya kreatif dengan melibatkan anak-anak dari Sanggar Belajar (SB) Kampung Bharu di Kuala Lumpur Malaysia (23/11). Berbicara langsung dengan perwakilan Tim KKN-KI, Ardita Prasasti Nor Ayuni dari Prodi Manajemen FEB Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), kegiatan dilaksanakan selama kurang lebih sebulan. Timnya saat ini adalah bagian dari angkatan yang ke-9 dari program kerja sama Asosiasi Lembaga Kepegawaian Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (ALPTK PTMA) dengan Atdikbud Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Malaysia.
Karya seni 3D siswa SB Kampung Bharu di Kuala Lumpur Malaysia.
Ardita tidak sendiri, dirinya bersama dengan dua rekan mahasiswa dari kampus berbeda bergabung menjadi satu tim. Mereka yaitu Rizqi Iskarimah mahasiswi PGSD (STKIP Muhammadiyah Kuningan) dan Haniatus Zahro, mahasiswi pendidikan bahasa Inggris (Universitas Muhammad Malang).
“Dalam upaya mendorong perkembangan kreativitas adik-adik sanggar bimbingan, dengan berbagai warna yang memikat, adik-adik diberi kesempatan untuk mengekspresikan imajinasi mereka melalui karya seni yang menakjubkan.” Terang Ardita.
Antusiasme siswa SB Kampung Bharu di Kuala Lumpur Malaysia belajar seni 3D.
Lanjut Ardita, bersama dengan tim mencoba menggali kreativitas murid SD di Sanggar belajar Kampung Bharu dengan belajar seni mewarnai 3D (Tiga Dimensi). Pertama anak-anak mewarnai gambar menyerupai kupu-kupu 3D dengan pola yang beragam. Setelah itu mereka memotong sesuai pola yang sudah ada dan merangkainya menjadi satu. Hasil yang diberikan sangat beragam sesuai dengan imajinasi masing-masing anak.
“Proyek seni mewarnai ini membuktikan bahwa kreativitas dapat meningkat dan berkembang apabila diberikan kesempatan dan dukungan yang tepat. Adik-adik sanggar bimbingan yang tidak hanya belajar tentang seni, tetapi juga merasakan kegembiraan dalam mengekspresikan diri melalui warna. Kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kreativitas dan interaksi sosial antar anak-anak di sanggar bimbingan” pungkas Ardita. (hamara)